Melihat dunia pendidikan

Selamat datang para bloger dan pembaca yang terkasih

Sabtu, 20 Februari 2010

Contoh BAB I PTK

A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, mutu guru
merupakan salah satu komponen yang mempunyai peran sangat penting
(Basuki Wibawa, 2003). Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah adalah dengan cara perbaikan proses belajar
mengajar atau pembelajaran. Berbagai konsep dan wawasan baru tentang
pembelajaran di sekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya
ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru sebagai pendidik yang menduduki
posisi strategis dalam pengembangan sumber daya manusia, dituntut untuk
terus mengikuti perkembangan konsep-konsep baru dalam dunia
pendidikan (B. Suryosubroto, 2002).
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
kegiatan pendidikan. Pendidikan Nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab (Wiji Suwarno, 2006).
Fenomena di lapangan selama ini menunjukkan bahwa dalam
proses pembelajaran masih banyak permasalahan di dalamnya. Dari hasil
pengamatan di kelas serta diskusi dengan guru, dalam proses belajar
biologi di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran
2008/2009 terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi hasil belajar
siswa dan berdasarkan hasil diagnosa, maka ditemukan beberapa
kelemahan diantaranya: 1) partisipasi siswa rendah dalam kegiatan
pembelajaran; 2) dominasi siswa tertentu dalam proses pembelajaran;
3) siswa kurang tertarik dengan cara guru menyampaikan materi (metode
tidak bervariasi); 4) sebagian besar siswa kurang termotivasi untuk
belajar. Motivasi menurut Nasution (2005), diakui sebagai hal yang sangat
penting bagi pembelajaran di sekolah.
Berdasarkan permasalahan tersebut, perlu adanya solusi yang tepat
untuk perbaikan dalam proses pembelajaran di kelas XI IPA SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2008/2009 yaitu perlunya
meningkatkan mutu proses pembelajaran pada aspek kualitas dalam hal
perubahan tindakan proses belajar mengajar. Berdasarkan alasan tersebut,
maka dilakukan penelitian tindakan kelas guna memperbaiki proses
pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu penelitian yang
dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai “aksi” atau tindakan
yang dilakukan oleh guru/pelaku, mulai dari perencanaan sampai dengan
penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan
belajar-mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran (Basuki
Wibawa, 2003).
Penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan mengaplikasikan
suatu model pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif dan
kreatif. Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang mengajak
siswa untuk belajar secara aktif. Belajar aktif mendominasi aktivitas
pembelajaran sehingga siswa secara aktif menggunakan potensi otak,
dalam hal menemukan ide pokok, memecahkan persoalan, atau
mengaplikasikan apa yang baru dipelajari. Dengan belajar aktif, siswa akan
turut serta dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat menikmati
suasana yang lebih menyenangkan dan hasil belajar dapat dimaksimalkan
(Hisyam Zaini dkk, 2004). Metode yang dapat dikembangkan dari
pembelajaran aktif juga harus mempertimbangkan keadaan siswa dan
kemampuan siswa di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
tahun ajaran 2008/2009 yang heterogen dengan kemampuan akademik
tinggi, sedang, rendah dan latar belakang siswa yang berbeda. Sehingga
memungkinkan siswa untuk berinteraksi dan saling mengkomunikasikan
pengetahuan dalam proses pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peran serta seluruh
siswa yaitu model pembelajaran kooperatif. Pelaksanaan model
pembelajaran kooperatif dengan cara menempatkan para siswa bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain
dalam mempelajari materi pelajaran. Dengan pembelajaran kooperatif, para
siswa diharapkan dapat saling membantu, saling berdiskusi dan
berargumentasi untuk mengasah khasanah ilmu pengetahuan yang mereka
kuasai dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.
Teams-Games-Tournament (TGT) merupakan salah satu tipe model
pembelajaran kooperatif. TGT adalah pembelajaran kooperatif yang
melibatkan kelompok, di dalamnya terdapat diskusi kelompok dan diakhiri
suatu game/turnamen. Dalam TGT, siswa dibagi menjadi beberapa tim
belajar yang terdiri atas empat sampai enam orang yang berbeda-beda
tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya.
Berpijak pada uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti
tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan, yaitu dengan penelitian
yang berjudul: “APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS-GAMES-TOURNAMENT)
DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR
BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 2
SURAKARTA TAHUN AJARAN 2008/2009”.
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah maka perlu dibatasi
permasalahannya sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Teams-Games-Tournament).
2. Objek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2
Surakarta tahun ajaran 2008/2009.
3. Materi Pokok
Materi pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Sistem
Koordinasi Manusia”.
4. Parameter
Parameter yang digunakan adalah motivasi dan hasil belajar, yaitu
motivasi dan hasil belajar biologi pada materi pokok sistem koordinasi
manusia dari pembelajaran siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2
Surakarta tahun ajaran 2008/2009 menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Teams-Games-Tournament) dalam aspek kognitif
dan afektif. Hasil belajar biologi yang ingin dicapai pada aspek kognitif
adalah 75% siswa mencapai nilai 70.
C. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Apakah aplikasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Teams-Games-Tournament) dapat meningkatkan motivasi dan hasil
belajar biologi siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun
ajaran 2008/2009?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
aplikasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games-
Tournament) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar biologi siswa
kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2008/2009.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, dan pihak
sekolah, adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa, dapat menjadi acuan dalam:
a. Meningkatkan pemahaman siswa akan materi yang telah
disampaikan oleh guru.
b. Membiasakan siswa untuk belajar aktif dan kreatif.
c. Meningkatkan tanggung jawab dan rasa kebersamaan bagi setiap
kelompok kerja dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
2. Bagi Guru
a. Memberikan informasi untuk menyelenggarakan pembelajaran aktif
dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.
b. Memberi wacana baru tentang pembelajaran aktif melalui model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games-Tournament).
c. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran yang
baik maka dapat mewujudkan siswa yang cerdas, terampil, bersikap
baik dan berprestasi.
3. Bagi Sekolah
Sebagai informasi untuk memotivasi tenaga kependidikan agar lebih
menerapkan metode pembelajaran yang kreatif dan